SEGERA PPDB TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021 SMP ISLAM YOGYAKARTA

"IMAN ILMU AMAL TRAMPIL MANDIRI"

Kamis, 06 September 2012

Diskusi dan Rapat


Ketrampilan berbicara itu terdiri atas beberapa jenis yaitu (1) tanya jawab atau wawancara, (2) diskusi, (3) rapat, (4) pidato. Kegiatan berpidato sering diberi nama lain sesuai dengan situasi dan cara penyajian sehingga ada yang namanya khotbah, ceramah, kuliah, mengajar, kampanye, propaganda, agitasi, pengarahan, dan penyuluhan.
Di antara jenis kegiatan berbicara itu, maka yang akan dijelaskan diasini adalah diskusi dan rapat.
Kita mulai dulu dengan diskusi. Pertanyaan yang harus dijawab adalah : Apakah itu diskusi ?


Diskusi adalah suatupercakapan yang terarah yang berbentuk pertukaran pikiran antara dua orang atau lebih secara lisan untuk mendapatkan kesepakatan atau kecocokan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan pebgertian tersebut, jelas bahwa setiap pembicaraan yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak disengaja dan dengan topik yang muncul secara kebetulan atau serta-merta, dan kemudian bertukar pula secara serta-merta ke topik lain tidak dapat dinamakan diskusi. Percakapan yang hilir mudik tidak tentu arah semacam itu hanya merupakan obrolan atau berbincang-bincang walaupun yang dibicarakan kadang-kadang menyangkut soal-soal yang penting seperti masalah pemilihan umum, atau masalah peperangan.

Di dalam suatu obrolan boleh saja terjadi seseorang memborong seluruh pembicaraan sementara yang lain hanya sebagai pasif, melongo, atau mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda keterlibatan di dalam pembicaraan atau sebagai penghormatan kepada pembicara. Di dalam diskusi tidak boleh ada seseorang yang lain hanya sebagai pendengar pasif, melongo, atau mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda keterlibatan di dalam pembicaraan atau sbagai penghormatan kepada pembicara. Di dalam diskusi idak boleh ada seseorang yang memborong pembicaraan. Setiap orang di dalam diskusi mempunyai kesempatan yang sama dan seimbang dalam berbicara dan memberikan pendapat.

Hakikat diskusi itu akan terpenuhi apabila tercipta suasana pertukaran pikiran yang terarah dan bermanfaat. Suasana itu akan tercipta apabilasetiap orang yang terlibat di dalamnya menyadariakan tugas dan fungsi masing-masing. Setiap peserta diskusi terbuka dalam menyampaikan pendapat atau menerima pendapat. Dalam hal ini, diskusi biasanya dapat berjalan bila terdapat kesadaran bahwaperbedaan pendapat itu lumrahuntuk mencapai suatu kemufakatan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Diskusi merupakansuatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam berbagai lapangan kehidupan sepertidalam dunia polotik, dunia bisnis, kpramukaan, organisasi karang taruna, di dalam kelas, di dalam ketentaraan, dan lain-lain. Pokoknya, diskusi dapat dijumpai di kalangan orang-orang yang ingin memecahkan persoalan yang dihadapi bersama dengan cara ersama-sama. Dengan demikian, diskusi dapat berlangsung bila ada dua orang atau lebih yang berkehendak untuk bertukar pikiran memecahkan suatu masalahyang dihadapi bersama.

Persyaratan Diskusi

Percakapan dalam kelompok dapat dinamakan diskusi apabila memiliki persyaratan berikut.
  1. Ada anggota kelompok yang telibat dalam diskusi, jumlahnya bisa kecil bisa besar. Bila kelompok tersebut merupakan pecahan dari kelompok besar disebut diskusi kelompok. Bila yang berdiskusi merupakan kelompok besar (bukan pecahan) disebut diskusi paripurna.
  2. Ada topik yang hendak dibicarakan, yaitu masalah yang mau dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya.
  3. Berlangsung dalam interaksitatap muka; artinya, semua peserta dapat saling melihat, saling mendengar, serta dapat berkomunikasi secara langsung.
  4. Ada tujuan bersama yang hendak dicapai secara bersama-sama melalui suatu pertukaran pikiran.
  5. Berlangsung dalam suatu proses yang sistematis, mulai dari pembukaan atau pendahuluan, pembahasan atau pertukaran pikiran, kesimpulanatau perumusan hasil diskusi.
Berdasarkan persyaratan tersebut, jelas bahwa diskusi sangat berbeda dengan obrolan. Obrolan bisa berjalan tanpaadanya topik yang dipersiapkan sebelumnya, tanpa adanya proses yang sistematis.

Musyawarah untuk mufakat merupakan landasan pokok kegiatan diskusi yang merupakan ciri khas kehidupan bangsa Indonesia. Ini berarti, keputusan yang diambil demi kepentingan bersama harus melalui proses musyawarah. Oleh sebab itu, kegiatan berdiskusi ini berlangsung dalam beberapa kalangan di dalam masyarakat, baik di tingkat keluarga, organisasi sosial, di pedesaan, di tingkat kecamatan, dan di tingkat lingkungan yang lebih besar.

Apa Manfaat Diskusi ?

Apakah berdiskusi itu tidak membuang-buang tenaga dan waktu saja? Apakah ada manfaat yang lebih besar yang dapat diperoleh dari berdiskusi itu ? Ya, jelas ada manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan berdiskusi tersebut, asal kegiatan berdiskusi itu dijalankan dengan benar sesuaidengan ketentuan yang dipesyaratkan. Manfaat berdiskusi itu antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Dapat menumbuhkan sikap demokratis dan sekaligus menekan kebiasaan bekerja dan berpikir secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
  2. Untuk meningkatkan kualitas moral, seperti mempererat persahabatan, membiasakan sikap tenggang rasa, mampu menahan emosi, dan terbinanya sikap saling memberi manfaat dan menerima.
  3. Membina kebiasaan berpikir kritis dan terbuka.
  4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan menggunakan bahasa, terutama bahasa Indonesia.
Apa saja Jenis Bentuk Diskusi ?

Kegiatan berdiskusi terdiri dari berbagai bentuk atau variasi bentuk. Jenis atau bentuk diskusi itu adalah sebagai berikut.
     1.  Diskusi kelompok 
          Diskusi yaitu suatu bentuk pertemuan atau diskusi yang terdiri dari jumlah peserta yang terbatas yang  
          membahas suatu topik tertentu yang diberikan atau ditugasi oleh kelompok besar (paripurna).
  1. Forum, yaitu suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang, tetapi diskusi itu dihadiri oleh sejumlah pengunjung. Pengunjung ini tidak terikat kehadirannya, bahkan bisa saja pengunjung itu tidak memahami masalah apa yang dibahas. Pertemuan semacam ini biasanya tidak mengharapkan adanya keputusan yang konkret.
  2. Diskusi Panel, yaitu pertemuan yang pesertanya diikat oleh suatu ketentuan yang ditetapkan sbelumnya. Pembicaran pokok terdiri dari beberapa orang (empat atau lima orang) yang disebut panelis. Masing-masing panelis berbicara menurut bidang keahlian masing-masing. Misalnya diskusi tentang keluarga berencana ada panelis dari bidang kedokteran, dari bidang keagamaan, dari ahli sosial, dan dari ahli kependudukan. Diskusi mereka ini dapat dihadiri oleh sejumlah pengunjung atau pendengar.
  3. Simposium, yaitu suatu pertemuan yang dihadiri oleh para ahli yang bergerak dalam bidang yang sama untuk membahas atau mendngarkan suatu uraian oleh seorang ahli tentang satu penemuan atau hasil penelitiannya. Kemudian ceramah tersebut diiringi dengan tanya jawab.
  4. Seminar, yaitu pertemuan sekelompok para ahli yang membahas suatu topik atau beberapa topik dengan menampilkan/menyajikan beberapa makalah di bawah pimpinan seorang moderator. Penyajian makalah diiringi dengan tanya jawab dan pembahasan, kemudian dicarikan perumusan.
Itulah jenis diskusi yang sering dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Di dalam dunia pendidikan, dikenal pula suatu bentukdiskusi yang dinamakan debat yaitu suatu bentuk diskusi yang digunakan sebagai cara untuk melatih kemampuan berargumentasi.

Baca Juga Materi yang berkaitan : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer (Top Ten)

Reguler dan Boarding - Jogja Islamic School