Sistem Kerja Tubuh :
Oleh : Abu Aqdam (Guru SMP Islam Yogyakarta, Humas PP. Al-Islam)
Mari kita merenungkan siklus
darah, bagaimana kita bernapas, bagaimana kita mencerna, bagaimana kita
berpikir, dan bagaimana kita melihat supaya kita dapat merasakan adanya Zat
Yang Maha Agung yang mengatur kehidupan kita.
Sekarang kita mulai dengan siklus
kehidupan dalam tubuh manusia yang sangat cepat. Informasi yang akan disajikan
berikut ini mungkin belum banyak diketahui umum, padahal sangat bermanfaat agar
kita tahu kekuasaan Allah Swt pada diri kita.
Informasi tersebut bisa dimulai
dengan contoh yang sangat sederhana.
Apakah kita tahu bahwa seluruh
sel tubuh kita jika tidak diperpaharui dengan berkesinambungan akan mendapat
penuaan dini dan mengalami penurunan vitalitas ? Dengan kata lain, kita akan
menjadi loyo dan lebih cepat meninggal. Dengan vitalitas dan semangat kita,
sudah sepantasnya ada pembaruan sel-sel yang dilakukan secara terus-menerus.
Setiap detiknya, ada 200 juta sel yang mati di tubuh kita. Ada 200 juta sel baru yang menggantikan 200
juta sel yang sudah mati hingga kita bisa tetap muda.
Wahai para pemuda yang menikmati
kekuatan prima seperti kekuatan kalian sekarang ini ! Ingat, 200 juta sel
itulah yang memperbarui kalian secara berkesinambungan sampai pada bagian
sel-sel kulit luar. Untuk membuat wajah kita menjadi bagus, cerah, serta
bervitalitas, sel-sel wajah berubah setiap empat jam. Siapa yang mengajarkan
sel-sel ini berubah ?
Agar sel-sel perasa yang ada di
lisan bias berfungsi sebagai perasa terus-menerus, sel-sel itu harus berubah
setiap tujuh hari. Selaput dalam perut untuk sampai bias mencerna, maka ia
harus berubah setiap waktu. Bayangkan apa yang terjadi pada kita tanpa Allah
Swt ! Apakah kita sudah membayangkan bahwa tanpa bantuan dan kasih sayang Allah
Swt, betapa sulitnya proses kelahiran kita. Apa kiranya nilai seorang manusia
tanpa kasih sayang Allah Swt ?
Sepotong daging yang kita makan
saja, bila tanpa berbagai perangkat yang telah diberikan Allah Swt untuk proses
mencerna, membutuhkan waktu 50 tahun untuk bias dicerna jika ia langsung masuk
ke dalam perut tanpa enzim. Untuk mengurai sepotong daging yang masuk ke dalam
perut, dibutuhkan 50 tahun. Bayangkan berapa potong yang kita makan setiap
hari, belum lagi kita menelan makanan yang lain. Meski begitu, masih ada
manusia yang tidak menyebut nama Allah Swt pada saat sebelum makan. Terkadang
Allah Swt juga tidak dipujinya, padahal Allah Swt Yang memberi makan dan
memberi minum padanya. Parahnya lagi, dia bahkan tidak mau mengakui hal ini.
Dalam suatu suapan, mulut tidak
menolak untuk mencerna karena ia selalu beribadah kepada Allah Swt. Anehnya,
manusia malah menolak beribadah.
Ketika Sepotong daging diletakkan
di dalam mulut kita, lihatlah susunan yang mengagumkan itu. Yang pertama adalah
susunan gigi. Gigi itu satu-satunya tulang yang tidak tertutup. Mengapa ?
Karena gigi berperan untuk mengunyah.
Untuk bias mengunyah, mulut harus
memiliki saraf-saraf yang mempunyai kekuatan besar. Setelah mengunyah, lidah
melalui kelenjar mulut dengan menguraikan materi yang bias membantu untuk
mengunyah. Setelah itu, lidah berpisah dengan air liur. Mengapa? Penguraian itu
terjadi agar daging bias tersimpan dengan rapi hingga memasuki tenggorokan.
Ketika sudah masuk ke tenggorokan, barulah uvula (bagian langit-langit mulut
menonjol ke bawah) keluar.
Uvula inilah yang membatasi jalur makanan, bisa masuk ke ruang uadara yang mengakibatkan tercekik atau bisa juga masuk ke tenggorokan. Bayangkan uvula saja menyembah Allah Swt dengan bentuk yang paling luar biasa. Pada saat pertama kali mengunyah, makanan yang dimasukkan lidah ke dalam, langsung saja ruang udara dikunci oleh uvula. Siapa yang sudah mengajari itu semua?! Sesekali uvula melakukan kesalahan. Ini terjadi supaya kita mengingat betapa pentingnya uvula itu. Pada saat minum, kita biasa mengatakan, "Alhamdulillah (segala puji bagi Allah Swt)." Kita mengatakan itu agar kita mengetahui kelemahan kita dan mengetahui bahwa segala sesuatu bukan kita yang menentukan.
Setelah mengetahui semua itu, bagaimana kita masih berani berbuat maksiat? Allah Swt sangat mampu untuk membuka uvula itu untuk dimasuki ruang udara. Akibatnya, kita bisa mati dalam sekejap.
Kematian kita kala itu tidak membutuhkan waktu lama. Anehnya, kita tetap saja berani bermaksiat. Namun, berkat rahmat Allah Swt, meskipun kita sudah bermaksiat kepada Allah Swt siang malam, tetapi Allah Swt tetap tidak membukakan uvula untuk ruang udara meski dalam sekejap, karena uvula beribadah pada Allah Swt.
Mungkin uvula "lepas tangan" dari kita pada saat kita bermaksiat. Ia mengatakan, "Tuhan, biarkan saya menghancurkannya."
Di hari kiamat nanti, ia akan menjadi saksi atas apa yang sudah kita lakukan. Kala itu, ia akan mengatakan, "Tuhan, selama Engkau memberi kenikmatan padanya pada ribuan kenikmatan dan suapan yang dimasukkannya padaku, aku tidak sampai menghancurkannya lantaran aku patuh pada perintah-Mu."
BERSAMBUNG ... .
Allahu Akbar ... .
Berikut beberapa materi pembelajaran IPA dan Geografi, Semoga bermanfaat.
Anatomi Manusia :
Mekanisme Pembuluh Darah Balik :
Keindahan Dalam Tubuh Manusia :
Gerak Reflek :
Sistem Gerak :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran : 190)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran : 190)
Mengenal Bumi Kita :
Putaran Bumi :
Indonesia Daerah Lempengan Tektonik :
Video Bumi Berputar dari Angkasa Lepas :
Akibat Revolusi Bumi :
Video Pembelajaran Gempa Bumi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar