Apakah terbayang di fikiran Saudara, ada seseorang yang berhasil di bidang apa saja, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, dapat mencapainya tanpa ilmu pengetahuan yang berkaitan dengannya ?
Sulit rasanya kita membayangkan ada orang yang demikian. Tengoklah pula di sekeliling Saudara, mengapa ada orang-orang yang lebih dihormati, lebih disukai, dan lebih didengarkan perkataannya. Salah satunya yang terpenting adalah karena ilmu yang di milikinya.
Mungkin ada di antara Suadara yang akan mengatakan, "Buat apa berilmu kalau akhlaqnya jelek, atau jika tak mengamalkan ilmunya ?" Anggapan demikian ada benar nya, tetapi sama sekali tidak menghilangkan pentingnya ilmu.
Tanpa harus memberikan argumentasi atau contoh yang bermacam-macam, dari kehidupan sehari-hari saja dengan mudah kita dapat membuktikan pentingnya ilmu. Terlebih di masa sekarang, ketika perubahan berjalan demikian cepat dan kehidupan menjadi semakin kompleks. Karenanya, tak ada pilihan lain untuk dapat menjalani kehidupan ini dengan sukses dan bahagia selain menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan sedalam-dalamnya.
Ajaran Islam sangat menekankan masalah ilmu. Banyak ayat Al-Quran yang menunjukkan ketinggian derajat orangorang yang berilmu dan yang memberikan dorongan untuk menuntut ilmu.
Di dalam Al-Qur’an Surah At-Tawbah : 122, Allah SWT berfirman, "Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."
Sedangkan, dalam surah Ali `Imran: 18 disebutkan "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian."
Dalam ayat tersebut kita perhatikan, Allah memulai dengan diri-Nya dulu, baru para malaikat dan kemudian ahli ilmu. Jelas ini menunjukkan kedudukan mereka yang berilmu.
Dalam surah yang lain lagi Allah berfirman,
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujadilah : 11)
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujadilah : 11)
Sopan santun menghadiri majlis
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hadits-hadits pun banyak yang menyebutkan hal tersebut.
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda, "Kelebihan orang alim (orang yang berilmu) terhadap orang yang ahli ibadah adalah seperti kelebihan bulan purnama dibandingkan bintang-bintang lainnya."
Dalam hadits lain disebutkan, Umar bin Al-Khaththab mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, `Barang siapa berjalan menuju majelis ilmu dari seorang alim, setiap langkahnya akan mendapat seratus kebaikan. Apabila duduk di dekatnya dan mendengarkan apa yang dikatakan olehnya, dengan setiap perkataan ia mendapat satu kebaikan." Demikian yang disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam Riyad ashShalihin.
Dalam hadits lain dikatakan, "Muliakanlah para ulama, karena mereka adalah ahli waris para nabi. Barang siapa memuliakan mereka berarti telah memuliakan Allah dan Rasul-Nya." (Hadits riwayat Al-Khathib AlBaghdadi dari Jabir).
Banyak lagi hadits lain yang menyebutkan berbagai hal vang berkaitan dengan ilmu dan orang yang berilmu.
Untuk mendapatkan ilmu, tentu diperlukan banyak persyaratan. Sebagiannya disebutkan dalam bait-bait syair Imam Syafi'i berikut :
Saudaraku ….
kau tak akan mendapat ilmu
kecuali dengan enam perkara
Aku akan beri tahukan engkau
dengan perincian yang jelas :
Kecerdasan, Kemauan,
Kesungguhan, dan Biaya
Serta Petunjuk guru
dan Masa yang lama
Kesungguhan dalam menuntut ilmu tentu bukan hanya dalam belajarnya, melainkan juga pada hal-hal lainnya, terutama dalam berdoa kepada Allah SWT untuk menuntut ilmu
Buat membekali Saudara dalam menuntut ilmu, berikut ini kami sampaikan kepada Saudara berbagai doa dan dzikir yang sangat baik untuk diamalkan. Semoga dengan mengamalkan bacaan-bacaan ini kita tidak hanya mendapatkan ilmu dengan mudah, tetapi juga berkah.
Tetapi sebelum itu akan dipaparkan sekilas tentang adab bagi para penuntut ilmu, yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan
Adab Menuntut Ilmu
Sebagai seorang penuntut ilmu, sebaiknya Saudara tidak duduk di majelis ilmu kecuali dalam keadaan berwudhu; dan jika memungkinkan, menghadaplah ke kiblat, karena akan lebih mempercepat terbukanya ilmu.
Duduklah dengan sopan, jangan banyak ulah, jangan berbicara dengan orang di samping Saudara ketika pelajaran sedang berlangsung, dan jangan menyibukkan diri dengan membaca atau menulis ketika guru sedang menjelaskan. Dengarkanlah apa yang disampaikan guru Saudara. Hormatilah dan muliakanlah dia, karena kebaikan itu termasuk sifat orang salaf.
Para ulama menyebutkan, orang-orang yang menghormati guru (syaikh)nya serta menjaga tata krama dengan mereka, akan dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT; dan mereka pun akan dihormati, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap guru mereka. Jika berbuat sebaliknya, sebaliknya pula yang akan mereka alami.
Jika Anda bertanya kepada guru Saudara, bertanyalah dengan sopan, dengan suara rendah, dan merujuklah kepada kebenaran. Ikutilah ke mana ia melangkah. Tinggalkanlah kefanatikan untuk menuruti pemahaman Saudara sendiri walaupun guru Saudara menyatakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataan. Jika Saudara telah memilih guru yang tepat, pada akhirnya Saudara akan membuktikan kebenaran apa yang dikatakan olehnya.
Jangan tergesa-gesa memberikan tanggapan seperti mengatakan, "Salah, Kiai." Atau, “Masalahnya tidak seperti yang Guru katakan." Melainkan katakanlah, "Mungkin begini..." Atau jika nashnya ada pada Saudara, tunjukkanlah kepadanya. Ini merupakan akhlaq mulia, walaupun cukup berat untuk dilakukan oleh para penuntut ilmu kecuali mereka yang benarbenar memahaminya.
Berlaku sopanlah terhadap saudara-saudara sesama santri, pelajar, mahasiswa (dan janganlah Saudara menganggap diri Saudara mempunyai hak (untuk menguasai) terhadap mereka, Rendahkanlah hati Saudara kepada mereka, karena rendah hati itu termasuk akhlaq orang-orang yang baik, seperti yang diucapkan oleh Habib Abdullah Al-Haddad : “Orang yang rendah hati itu dicintai, sedangkan orang yang sombong itu dibenci. Kesombongan tidak akan menambah apa-apa pada diri Saudara, bahkan ia akan mengurangi kedudukan Saudara di sisi Allah dan di sisi makhluk-Nya.”
Kemudian siapkanlah tinta, pena, dan buku tulis untuk mencatat apa yang Anda peroleh dari hasil belajar. Sesungguhnya ilmu itu seperti hewan buruan, dan tulisan adalah tali pengikatnya, seperti dikatakan dalam sebuah syair :
Muhasabah
- Q.S.54(Al-Qamar):53. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.
- Tulis apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu tulis.
Doa agar Hati Menjadi Terang dan Terbuka bagi Masuknya IImu
Bila Saudara ingin hati Saudara menjadi terang dan terbuka bagi masuknya ilmu, biasakanlah setiap selesai shalat lima waktu membaca shalawat Al-Fatih sebelas kali dan setiap malam Jum'at seratus kali. Saat membaca menghadap ke kiblat. Berikut shalawat Al-Fatih :
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik 'ala sayyidinaa muhammadin, al-faatihi lima ughliqa walkhaatimi limaa sabaqa wan-naashiril-haqqa bil-haqqi wal-haadi ila shiraathikal-mustaqim, shallallaahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa ashhaabihi haqqa qadrihi wa miqdaarihil-azhiim.
“ Ya Allah, limpahkanlah rahmat, kesejahteraan, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, pembuka segala yang terkunci, penutup yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan petunjuk ke jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadanya serta kepada keluarganya dan para sahabatnya dengan sebenar-benar kedudukan dan tingkatan yang agung.”
Bila Anda ingin memiliki banyak ilmu, biasakanlah secara rutin setelah shalat wajib lima waktu membaca ayat di bawah ini tiga kali:
Qul law kaanal-bahru midaadan likalimaati rabbi lanafidal-bahru qabla an tanfada kalimaatu rabbi walaw ji’na bimitslihi madada.
“Katakanlah,’Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)’.” (QS Al-Kahfi : 109).
Doa sebelum dan setelah membaca Al-Quran, insya Allah mujarab untuk menghafal:
nKalaamun qadiimun laa yumallu samaa'uhu
nTanazzaha `an qaulii wa fi`lii wa niyyatii
nBihi asytafii min kulli daa’in wa nuuruhu
nDaliilun liqalbii inda jahlii wa hairatii
nFayaa rabbi matti’ni bisirri huruufihi
nWa nawwir bihi qalbii wa sam’ii wa muqlatii
nWa hablii bihi fathan wa ‘ilman wa hikmatan
nWa ‘aanis bihi ya rabbi fil-qabri wahsyatii
nWa shalli wa sallim kulla yaumin wa lailatin
n‘Ala man bihir-rahmaanu yaqbalu da'watii
nWa alin wa ashhaabin kiraamin aimmatin
nBihim yaghfirul-ghaffaaru dzanbii wa zallatii
Artinya:
"Kalam yang qadim (Al-Quran), tidak bosan orang mendengarnya. Bersih dari perkataanku, perbuatanku, dan niatku. Dengan keberkahannya aku mohon kesembuhan kepada Allah dari segala penyakit. Cahayanya petunjuk bagiku ketika tidak mengerti dan dalam keadaan bingung.
Ya Tuhan, senangkanlah aku dengan rahasia huruf-hurufnya. Terangilah hatiku, pendengaranku, dan mataku dengannya. Dan berikanlah aku keterbukaan, ilmu, dan hikmah.
Tuhanku, hiburlah keterasinganku di dalam kubur dengannya. Dan limpahkanlah shalawat dan salam setiap siang dan malam kepada orang yang dengannya Ar-Rahman menerima doaku. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya, imam-imam yang mulia. Dengan berkah mereka, Tuhan, Yang Maha Pengampun, menghapuskan dosa dan kesalahanku:"
Doa untuk Memperkuat Ingatan (Mudah Menghafal) : Q.S. Ar-Rahman 1 - 6 :
- Ar-rahmanu,
- `allamal-qur'ana,
- khalaqal-insana,
- `allamahul-bayan.
- Asy-Syamsu wal-qamaru bihusban.
- Wan-najmu wasy-syajaru yasjudan.
Doa untuk Memperkuat Ingatan (Mudah Menghafal) : Q.S. Al-Qiyamah 16 – 19 :
16. La tuharrik lisanaka lita jala bih.
17. Inna `alaina jam'ahu wa qur'anah.
18. Fa idza qara'nahu fattabi` qur'anah.
19. Tsumma inna 'alain! bayanah.
Doa untuk Memperkuat Ingatan (Mudah Menghafal) : Q.S. Al-Buruj 21 – 22 :
- Bal huwa qur'anum majid.
- Fi lauhin mahfuzh.
Artinya :
n"(Tuhan) Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan AI-Quran. Dia menjadikan manusia, mengajamya pandai berbicara. Matahari dan bulan beredar menund perhitungan. Bintang dan pepohonan sujud (tunduk) kepada-Nya (QS Ar-Rahman: 1-6).
nJangan engkau gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Quran) karena hendak tergesagesa menguasainya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya (QS Al-Qiyamah: 16-19).
nBahkan yang didustakan mereka itu adalah AI-Quran yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (QS Al-Buruj: 21-22):"
Doa Mohon Dihidupkan Hati dalam Menuntut Ilmu Pengetahuan
Ya hayyu ya qayyum ya badi as-samawati wal-ardh ya dzal jalali wal-ikram. Ya Allah la ilaha illa anta, as-aluka an tuhyiya qalbi binuri hidayatika ya arhamar-rahimin
'Wahai Tuhan, Yang Mahahidup, Yang senantiasa mengurus hamba-Nya, Pencipta langit clan bumi; wahai Tuhan, Yang Mahabesar clan Mahamulia. Wahai Allah, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau. Aku memohon kepada-Mu agar Engkau hidupkan hatiku dengan cahaya hidayah-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih.'
“ Fafahhamnaha sulaimaana wa kullan ataina hukman wa `ilma, wa sakhkhama ma`a daawudaljibaala yusabbihna wathaira wa kunna faa`iliin.”.
“ Ya hayyu ya qayyum ya rabba muusa wa haarun wa rabba ibraahiima wa ya rabba muhammadin shallallahu `alaihi wa sallama wa `alaihim ajma'in.
”Allahummar-zuqnil-fahma wal-`ilma wal-hikmata wal-'aqla birahmatika ya arhamarrahimin “.
Artinya :
" Maka Kami telah memberikan pemahaman kepada Sulaiman tentangnya. Dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu. Dan telah Kami tundukkan gununggunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS AI-Anbiya': 79).
“ Wahai Tuhan, Yang Maha hidup dan Yang senantiasa mengurus hamba-Nya, wahai Tuhan Musa dan Tuhan Harun, Tuhan Ibrahim, dan Tuhan Muhammad SAW,
“Berilah aku rizki pemahaman, ilmu, hikmah, dan pikiran dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih."
Amalan supaya Hafal dan Menguasai Ilmu
Agar seseorang bisa menguasai dan menghafal ilmu yang dikajinya, ia harus memenuhi lima syarat berikut ini:
Pertama, rajin shalat malam, meskipun hanya dua rakaat.
Kedua, selalu dalam keadaan suci dari najis dan hadats ( selalu mengambil wudhu bila batal ).
Ketiga, takut kepada Allah lahir batin, baik di tempat umum maupun di tempat yang sepi.
Keempat, bila makan ha rus diniatkan untuk kekuatan dan kesehatan agar dapat beribadah kepada Allah dan menuntut ilmu dengan baik, bukan hanya makan karena menuruti keinginan hawa nafsu.
Kelima, bersiwak (menyikat gigi dan membersihkan mulut).
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)
“Ya Allah Jadikanlah kami, orangtua kami, saudara kami, dan keluarga kami, mulai hari ini suatu kebaikan, di tengah-tengahnya kebahagiaan, dan pada akhirnya suatu keberhasilan dan keselamatan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar