Dalam Shahih al-Bukhari, Kitab
ad-Da'awat, Bab Afdhal al-Istighfar, 11/97, no. 6306. Dari Syaddad bin Aus radiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda,
سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ:
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
مَنْ قَالَهَا بِالنَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ.
"Penghulu istighfar adalah ucapan
seorang hamba, 'Wahai Allah, Engkaulah Rabbku, tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Engkau, Engkau telah menciptakanku, aku adalah hambaMu, aku
senantiasa berada dalam perjanjian denganMu (bersaksi dengan tauhid) dan janji
terhadapMu selama aku mampu, aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang
telah aku perbuat, aku mengakui nikmatMu terhadapku, aku mengakui dosaku, maka
ampunilah aku; karena tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau.' Siapa
saja yang mengucapkannya dengan yakin pada siang hari, lalu dia meninggal hari
itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penduduk surga. Dan siapa saja yang
mengucapkannya dengan yakin pada malam hari, lalu dia meninggal sebelum Shubuh,
maka dia termasuk penduduk surga."
أَبُوْءُ bermakna
saya mengakui dan mengikrarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar