Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan, sedangkan
orang yang mendidik dinamakan Murobi.
Secara umum, tarbiyah
dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni:
- Rabaa-yarbuu yang bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.
- Rabiya-yarbaa yang bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh.
- Rabba-yarubbu yang bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).
Makna tarbiyah adalah
sebagai berikut:
- proses pengembangan dan bimbingan, meliputi jasad, akal, dan jiwa, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan akhir si anak didik tumbuh dewasa dan hidup mandiri di tengah masyarakat.
- kegiatan yang disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati, perhatian, bijak, dan menyenangkan (tidak membosankan).
- menyempurnakan fitrah kemanusiaan, memberi kesenangan dan kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.
- proses yang dilakukan dengan pengaturan yg bijak dan dilaksanakan secara bertahap dari yang mudah kepada yg sulit.
- mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan metode yg mudah diterima sehingga ia dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- kegiatan yang mencakup pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan, penyempurnaan, dan perasaan memiliki terhadap anak.
- Tarbiyah terdiri atas (1) Tarbiyah Khalqiyyat, yakni pembinaan dan pengembangan jasad, akal, jiwa, potensi, perasaan dengan berbagai petunjuk, dan (2) tarbiyah diiniyyat tahdzibiyyat, pembinaan jiwa dengan wahyu untuk kesempurnaan akal dan kesucian jiwa menurut pandangan Allah SWT.
Dalam Islam, istilah
pendidikan disebut dengan tarbiyah. Menurut ilmu bahasa, tarbiyah berasal dari
tiga pengertian kata “ robbaba - robba - yurobbii ” yang artinya memperbaiki
sesuatu dan meluruskannya. Sedang arti tarbiyah secara istilah adalah:
- menyampaikan sesuatu untuk mencapai kesempurnaan, dimana bentuk penyampaiannya satu dengan yang lain berbeda sesuai dengan tujuan pembentukannya.
- menentukan tujuan melalui persiapan sesuai dengan batas kemampuan untuk mencapai kesempurnaan.
- sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan sedikit demi sedikit oleh seorang pendidik.
- sesuatu yang dilakukan secara berkesinambungan, maksudnya tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada batas tertentu, terhitung dari buaian sampai liang lahad.
- dijadikan sebagai tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara individu maupun keseluruhan, yaitu untuk kemashlahatan ummat dengan asas mencapai keridhaan Allah SWT seperti tersirat dalam firman Allah:
$tB
tb%x.
@t±u;Ï9
br&
çmuÏ?÷sã
ª!$#
|=»tGÅ3ø9$#
zNõ3ßsø9$#ur
no§qç7Y9$#ur
§NèO
tAqà)t
Ĩ$¨Z=Ï9
(#qçRqä.
#Y$t6Ïã
Ík<
`ÏB
Èbrß
«!$#
`Å3»s9ur
(#qçRqä.
z`¿ÍhÏY»/u
$yJÎ/
óOçFZä.
tbqßJÏk=yèè?
|=»tGÅ3ø9$#
$yJÎ/ur
óOçFZä.
tbqßâôs?
ÇÐÒÈ
Artinya
:
"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya". (Q.S. Ali Imran [3] : 79).
"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya". (Q.S. Ali Imran [3] : 79).
[208] Rabbani ialah orang
yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar