“Barang siapa yang memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara (perbuatan) baik
maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia
juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa
berkurang pahala mereka sedikitpun”. (HR. Muslim).
Memasuki hari pertama semester genap tahun pelajaran 2013/2014 hari ini senin, 13 Januari 2014 ada suasana dan semangat baru dengan inspirasi tahun baru 2014 yang bertepatan dengan bulan Maulid (Rabbiul Awwal 1435 H) berharap menjadi lebih positif dan dapat melakukan kebaikan dalam segala hal. Allah SWT. berfirman :
وافعلوا الخير لعلكم تفلحون
“Dan lakukan kebaikan oleh kalian supaya kalian beruntung” (QS. al Hajj: 77) Sedangkan Rasulullah SAW. bersabda :
(“من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها” (رواه مسلم
“Barang siapa memulai (merintis) dalam Islam perbuatan yang baik maka (akan) memperoleh pahalanya” (H.R. Muslim)Hari ini di sekolah, diawali dengan shalat Dhuha, tadarus Al-Qur'an, upacara bendera dan dilanjutkan dengan muhasabah Maulid Nabi Muhammad SAW. Selalu saja ada hal untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di SMP Islam Jogja.
Bapak KH. Drs. Achmad Bunandar (Ketua Yayasan Al-Islam Yogyakarta) berpesan untuk selalu "Hormat dan patuh kepada orangtua, guru, dan pemimpin, dan kasih sayang kepada Al Fakir", dan menyatakan "Jadilah kamu ... jangan jadi ...". kalimat tersebut menjadi pelecut kita semua warga SMP Islam Jogja, termasuk hari ini dalam Tausiahnya Ustadz Muhammad Ridwan mengajak kita semua untuk menjadi insan cendekia yang mengetahui dan melaksanakan adab ilmiah dan amaliah, menjadi lebih baik kalau tidak yang terbaik, mencontoh yang terbaik, Rasulullah SAW.
Beliau, Rasulullah SAW adalah manusia pilihan dan terpilih, manusia utama "Al Musthofa" pengasuh, pembimbing, pendidik utama manusia, panutan dan teladan sepanjang masa, segala yang dilakukan merupakan contoh, suri tauladan terbaik, dan menjadi pedoman dan pegangan manusia. Firman Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
"Sesungguhnya dalam diri Rasulullah saw itu terdapat suri teladan yang baik". (QS al-Ahzab [33]: 21).
Dan ini adalah salah satu alasan mengapa Allah menurunkan Muhammad
SAW. di tengah-tengah manusia. Dengan tugas tiada lain untuk membimbing dan mendidik manusia, melakukan perubahan dalam pendidikan,
bagaimana seharusnya menjadi insan cendekia, berpendidikan, berilmu, berkarakter, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur nan agung, Rasulullah SAW. bersabda:
إنما بعثت لأتم صالح الاخلق
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR:
Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil
Iman dan Hakim).
Innama bu’itstu liutammima makarimal (shalihal) akhlaq.
"Sesungguhnya aku diutus Tuhan untuk menyempurnakan kemuliaan (keshalihan) akhlak".
Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Anas ibn Malik
Hadis dari Anas dia menyatakan:
كان احسن الناس خلقا
“Nabi SAW. adalah manusia dengan akhlak yang terbaik”. (HR: Muslim dan Abu Dawud).
‘Aisyah berkata: "وكان خلقه القرآن "
“Dan akhlaknya adalah al Qur’an”.
Tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW. adalah terciptanya
ketentraman, kebahagian dan kesejahteraan hidup seluruh makhluk di
seluruh dunia hingga akhirat. Firman Allah SWT. :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam". (Q.S. Al-Anbiya’: 107)
Allah memuji ketinggian akhlak Rasulullah SAW dengan menyebut sebagai pemilik akhlak yang mulia, berbudi pekerti yang agung sebagaimana Firman-Nya :
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (Q.S. Al-Qalam: 4)
Nah kita harus kembali pada pondasi utama pendidikan, kita harus berjuang dan berjihad (bersungguh-sungguh) dalam garis dan koridor pendidikan ala Rasulullah SAW. Bulan ini merupakan Momentum yang tepat bagi pejuang pendidikan, fungsionaris pendidikan, insan pendidikan, insan cedekia, guru dan siswa SMP Islam Jogja untuk melaksanakan pendidikan yang sesungguhnya. Apa pendidikan itu?, siapa pendidik (tenaga kependidikan) dan siapa peserta pendidikan, siapa pelaku pendidikan?, Dimana pendidikan dilaksanakan?, Mengapa harus ada pendidikan?, dan bagaimana pendidikan seharusnya dilaksanakan?, Ini adalah tugas kita semua untuk selalu belajar dan mengajar.
Agar mengetahui ukuran dan pangkat derajat siapa diri kita ada 5 hal yang harus diperhatikan, yaitu 5W+1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana). Selain itu, melalui muhasabah, kita dapat menentukan bagian yang penting dari harapan dan cita-cita sesuai nasehat para guru/ustadz, ... untuk mencintai manusia teladan seluruh alam Rasulullah SAW.
========================================================
What (apa),
berita apa yang disampaikan.
When (kapan), kapan peristiwa itu terjadi.
Why (mengapa),
mengapa peristiwa itu terjadi.
Who (siapa), siapa yang menjadi korban (atau
pelaku) dalam peristiwa.
Where (di mana) dimana peristiwa itu terjadi.
How (bagaimana), bagaimana peristiwa itu terjadi.
========================================================Inspiratif sekali, Nanti dilanjutkan ... . (hehehe ... maaf ada tugas dari kepala sekolah).
Yach mari sekarang dilanjutkan,
Rasulullah
saw juga teladan terbaik berkaitan dengan langkah-langkah dan perjuangan yang harus
ditempuh dalam melakukan perubahan dan mentransformasi peradaban. Bahwa tidak
dapat dipungkiri, Nabi Muhammad SAW adalah orang paling sukses
dalam mengubah perilaku dan peradaban manusia dari kondisi jahiliyyah,
buta huruf, dan perilaku buruk lainnya menjadi manusia paripurna, manusia berpendidikan berkualitas iman ilmu amal trampil dan mandiri, manusia-manusia utama,
berakhlaq mulia, dan menjadi pemimpin-pemimpin besar dunia. Insya Allah dari SMP Islam Jogja inilah akan muncul generasi berkualitas ilmu-ilmiah dan amal-amaliah, berbakti pada orangtua dan guru, mengabdi untuk berbakti menggapai Ridlo Ilahi, mengisi lembaran bangsa Indonesia dengan tinta emas, dengan syarat tentunya, selalu melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan mengikuti jalan dan tuntunan Rasulullah SAW.
Allah SWT. berfirman :
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata” (QS. Yusuf [12]: 108)
Satu hal sulit adalah menerima perubahan, nasehat dan peringatan, bagaimana agar mau dan mudah menerima perubahan, nasehat dan peringatan.
Allah SWT. berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمّاً وَعُمْيَاناً
"Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta". (Q.S. Al-Furqan : 73)
Seorang mudah untuk menerima nasehat dan peringatan. Ia berhati lunak yang mudah menerima pelajaran. Ia tidak berpaling dari kebenaran sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tuli dan buta (mata hatinya). Salah satu cara agar dapat menerima saran kebaikan adalah dengan ilmu dan agama, dan hal ini Alhamdulillah dapat kita peroleh dengan belajar di SMP Islam Jogja. Dengan ilmu dan agama kita dapat membedakan yang haq dengan yang batil, yang baik dengan yang buruk dan sebagainya. Salah satu tanda kebaikan seseorang adalah difahamkan (diberi ilmu) dalam urusan agama. Rasulullah SAW. bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, Maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” [HR Bukhari (71) dan Muslim(1037). Diriwayatkan oleh sahabat Muawwiah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar