Sepasang suami
istri berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan setapak sepulang dari
bertani. Hujan turun dengan lebatnya, sesekali si istri membetulkan rantang
(tempat nasi) yang sedikit berantakan, sementara si suami berusaha melindungi
si istri dari guyuran air hujan dengan selembar daun pisang.
Dari kejahuan mereka melihat sepasang suami istri sedang berboncengan mengendarai motor, kemudian si suami berkata, "lihatlah Bu itu... enak ya naik motor, meski kehujanan tapi bisa cepat sampai rumah...".
Dari kejahuan mereka melihat sepasang suami istri sedang berboncengan mengendarai motor, kemudian si suami berkata, "lihatlah Bu itu... enak ya naik motor, meski kehujanan tapi bisa cepat sampai rumah...".
Kemudian pengendara motor melihat mobil pick up yang mendahuluinya, si suami berkata, "lihat lah itu Bu... enak ya punya mobil, kalo hujan tidak kehujanan...".
Kemudian si pengendara mobil pick up melihat mobil Fortuner, dan dia bergumam, "Ah, coba kalo aku punya mobil mewah seperti itu, enak tidak gampang mogok..."
Lalu si pemilik mobil Fortuner melihat sepasang suami istri petani tadi dan berguman dalam hati, "Ya Allah... begitu bahagianya mereka, bergandeng tangan di tengah-tengah guyuran hujan yang sangat lebat, sementara aku, karena sama-sama sibuk bekerja jadi tidak sempat bermesraan dengan istriku..."
Kebahagiaan tidak akan pernah bisa kita rasakan jika kita hanya sibuk melihat kebahagiaan orang lain dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.
Nikmatilah
hidupmu tanpa harus membandingkan dengan nikmat orang lain...
sumber : http://rumahalislam.blogspot.com/2014/02/renungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar