Berbakti kepada kedua orang tua
tidak hanya sebatas ketika mereka masih hidup saja, tetapi berlanjut sampai keduanya
meninggal.
Diriwayatkan dari Abu Usaid Malik
ibnu Rabi’ah as-Sa’idi, ia berkata, “Ketika kita duduk bersama di samping
Rasulullah SAW. tiba-tiba datang seorang laki-laki dari bani Salamah dan
berkata, ‘Wahai Rasulullah, masih adakah amalan yang harus saya lakukan
untuk berbakti kepada bapak dan ibu setelah mereka meninggal?’ Kemudian
beliau menjawab, ‘Ya, yaitu mengerjakan shalat untuk kedua orang tua
(maksudnya mendoakan kedua orang tua atau menshalati jenazahnya), memohon
ampunan atas segala dosanya, melaksanakan janji mereka setelah mereka
meninggal, meneruskan tali silaturahmi yang pernah dilakukan orang tua ketika
masih hidup, dan memuliakan kawan-kawannya.” (HR Abu Dawud dalam Sunan-nya
dan Ahmad dalam Musnad: 3/498)
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكً قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ أِنَّ اْلعَبْدَ لَيَمُوتُ
وَالِدَاهُ أَوْأَحَدُهُمَاوَأِنَّهُ لَهُـمَالَعَاقٍ فَـلَايَــزَالُ يَدْعُو
لَهُـمَاوَيَـسْـتَــغْـفِـرُ لَهُـمَاحَــتَّى يَكْــتُــبَهُ اللهُ بَارًّا
Diriwayatkan dari Anas bin Malik,
sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang hamba berbuat durhaka
kepada orang tuanya sampai kedua orang tuanya atau salah satunya meninggal
dunia. Lalu dia terus berdoa memintakan ampunan untuk kedua orang tuanya,
sehingga akhirnya Allah SWT mencatatnya sebagai anak yang berbakti.” (HR
Baihaqi dalam Syu’abul Iman)
وَعَـنْ مَالِكٍ بْنِ زَرَارَةَ
رَضِــيَ اللهُ عَـنْـهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّم, اِسْتِغْفَارُالْوَلَدِلِأَبِيْهِ مِنْ بَعْدِ اْلَوْتِ مِنَ الْبِّرِ
Diriwayatkan dari Malik bin Zararah
r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Meminta ampunan yang dilakukan oleh
seorang anak untuk kedua orang tuanya setelah keduanya meninggal adalah
termasuk bentuk berbakti kepada orang tua.” (HR Ibnu an-Najjar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar