Hari
ini tanggal 21 April 2012 masyarakat bangsa Indonesia mengingat kembali pada
sosok wanita yang ulet, kokoh pendirian, dan istiqamah dalam berjuang
mengangkat harkat dan martabat perempuan. Bahkan di Utrecht, Belanda di
abadikan dengan nama sebuah jalan. Betapa pengakuan ini menunjukkan eksistensi
perjuangan R.A. Kartini diakui oleh dunia luar.
Tapi
kita jangan berbangga hanya dengan nama jalan R.A. Kartini di Belanda. Presiden
Soekarno menyatakan "JASMERAH" (Jangan Sampai Melupakan Sejarah).
Bagaimana kita memahami dan memaknai sejarah perjuangan R.A. Kartini ?
Bahwa R.A. Kartini pernah belajar dan nyantri kepada mbah Sholeh Darat Berguto Semarang yang kemudian lahirlah pemikiran menerjemahkan Al Qur'an ke dalam bahasa Jawa. Tetapi karena mendapat larangan keras dari kolonial Belanda maka terjemahan itu oleh mbah Sholeh Darat di tulis dalam Arab Pegon Jawa. Sehingga masyarakat Jawa khususnya ketika itu bisa mempelajari Al Qur'an dengan terjemahan pego Jawa. Hal ini kemudian disampaikan oleh R.A. Kartini kepada teman-temannya di negeri Belanda lewat tulisan surat-suratnya.
Jadi, sebenarnya R.A. Kartini adalah seorang SANTRI.
R.A.
Kartini yang telah berjuang membuka pikiran masyarakat Indonesia dengan
tulisannya di 'Habis Gelap Terbitlah Terang' maka banyak wanita
Indonesia juga ingin seperti R.A. Kartini dengan menulis apa saja yang
mungkin telah menyentuh hati dan pikiran banyak orang, mereka tidak takut untuk
menyuarakan isi hati dan pendapat mereka mengenai kondisi sosial melalui
tulisan.
Dan
semua ini adalah bukti perjuangan R.A. Kartini dahulu telah membuahkan
hasil yang baik pada generasi-generasi penerusnya.
Didiklah anak-anakmu karena anakmu akan hidup pada
zaman yang berbeda dengan zamanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar